Senin, 25 Juli 2022

MENGENAL SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA)




 Latar Belakang SRA

Pendidikan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua, melainkan juga negara. Untuk itu, negara memiliki andil dan tanggung jawab dalam menyuseskan program belajar anak. Sukses tidaknya anak belajar di sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah faktor lingkungan sekolah. 

Berdasarkan pantauan di lapangan dan dari berbagai sumber media, terdapat kekerasan yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didiknya. Tidak hanya itu, antarpeserta didik juga berpotensi berbuat kekerasan seperti bullying. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pernah mencatat pada tahun 2014-2015, 10% kekerasan yang dialami anak berasal dari guru. Jika hal itu dibiarkan secara terus menerus, bagaimana nasib pendidikan anak-anak Indonesia?

Dilatarbelakangi oleh hal-hal itulah, pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak membentuk Sekolah Ramah Anak, yang dimaksudkan untuk menjamin hak-hak anak selama di sekolah, sehingga keamanan anak bisa selalu terjaga. Keamanan yang dimaksud tidak sebatas keamanan psikis dan fisik, melainkan juga kesehatan.



B.   Prinsip dan Konsep SRA

Prinsip SRA adalah sebagai berikut:

  1. Nondiskriminasi, artinya setiap anak bisa mendapatkan haknya tanpa adanya diskriminasi.
  2. Kepentingan terbaik bagi anak, artinya semua kebijakan atau keputusan yang dibuat nantinya benar-benar terbaik bagi pendidikan anak.
  3. Hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan, artinya lingkungan sekolah memperhatikan martabat anak dan memberikan jaminan akan perkembangan setiap anak.
  4. Penghormatan terhadap pandangan anak, artinya menghormati setiap pandangan anak yang berpengaruh pada perkembangannya.
  5. Pengelolaan yang baik, artinya adanya jaminan akan keterbukaan, akuntabilitas, partisipasi, dan supremasi hukum di sekolah


        Konsep SRA mengacu pada perlindungan dan pemenuhan hak anak selama di sekolah berdasarkan gerakan BARISAN, yaitu sebagai berikut.

  1. B = Bersih
  2. A = Aman
  3. R = Ramah
  4. I = Indah
  5. I = Inklusif
  6. S = Sehat
  7. A = Asri
  8. N = Nyaman

 Implementasi pengembangan Sekolah Ramah Anak

1. Persiapan

Persiapan yang harus dilakukan sebelumnya adalah sebagai berikut.

a.    Menyusun rekomendasi dan memetakan hak-hak anak berdasarkan hasil konsultasi pada pihak anak.

b.    Membentuk kebijakan melalui komitmen kepala sekolah, orang tua/wali, dan peserta didik.

c.    Membentuk tim pengembangan dengan peran sebagai berikut.

1)    Koordinator untuk pengembangan.

2)    Melakukan sosialisasi.

3)    Menyusun serta mengembangkan sekolah ramah anak.

4)    Melakukan evaluasi.

5)    Memetakan potensi, kapasitas, dan kerentanan.

2. Perencanaan

Pada langkah perencanaan, tim pengembangan berperan untuk menyukseskan terwujudnya sekolah ramah anak yang terintegrasi ke dalam kebijakan, program, dan kegiatan yang sudah berlangsung di suatu sekolah.

3. Pelaksanaan

Pada pelaksanaannya, semua sumber daya harus dioptimalkan, baik sumber daya pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.

4. Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan

Pada langkah ini, tim pengembangan harus melakukan pemantauan setiap bulan dan evaluasi setiap tiga bulan sekali. Hasil yang diperoleh dari evaluasi tersebut diserahkan pada pihak gugus tugas KLA (Kota Layak Anak) untuk dilakukan tindak lanjut. Jika unit satuan pendidikan berhasil menerapkan, pihak gugus tugas akan memberikan penghargaan.

(diolah dari berbagai sumber)

 

SERGEY BRIN, AHLI IT PENEMU GOOGLE

 

Taukah kamu, bahwa mesin pencari yang kita sering pakai saat ini, Google, adalah mesin pencari paling populer di seluruh dunia. Lalu, siapakah orang dibalik melejitnya pamor google itu? Yuk kita simak bersama. Ia adalah Sergey (Brin), orang dibalik suksesnya google menjadi search engine terbesar di dunia.





Sergey Brin, lahir di Rusia pada 21 Agustus 1973. Ia mempelajari ilmu komputer dan matematika sebelum mendirikan Google bersama dengan sahabatnya, Larry Page. Saat ini, Sergey adalah presiden teknologi pada Google dan mempunyai kekayaan bersih dengan perkiraan pada $100 miliar, yang membuatnya masuk dalam 10 daftar orang terkaya di dunia, waww.

Pada tahun 1979, ketika Brin berumur 6 tahun, keluarganya pindah dari Rusia ke Amerika Serikat. Di sana, Brin kecil didaftarkan di sekolah dasar Paint Branch MontossoriAdelphi, Maryland. Untuk jenjang perkuliahan, Sergey diterima di Universitas Maryland, College Park. Di sana, ia mengambil jurusan ilmu komputer dan matematika, dan berhasil mendapatkan gelar Bachelor of Science pada tahun 1993. Brin kemudian melanjutkan pendidikan ilmu komputernya di Stanford University melalui beasiswa dari National Science Foundation. Ia menerima gelar masternya pada bulan Agustus 1995.

Brin menunjukkan ketertarikannya pada Internet dan search engine (mesin pencari) tak lama setelah ia diterima di Stanford. Ia menulis banyak paper yang membahas tentang data-mining dan pattern extraction. Ia juga menulis software yang dapat mengubah TeX menjadi HTML untuk memudahkan tugas-tugasnya.



Momen terpenting Brin di Stanford adalah ketika ia bertemu dengan Larry Page. Menurut rumor di Google, Page dan Brin "tidak saling menyukai ketika mereka pertama kali bertemu di pascasarjana ilmu komputer Stanford University pada 1995. Namun, mereka akhirnya menemukan bahwa mereka memiliki ketertarikan yang sama: mencari dan menemukan informasi yang relevan dari sekumpulan data yang besar. Bersama-sama, pasangan ini kemudian menulis sebuah karya berjudul "The Anatomy of a Large-Scale Hypertextual Web Search Engine" yang dianggap sebagai bibit bagi karier mereka. Itulah cikal bakal google yang akhirnya menjelma menjadi satu-satunya mesin pencari paling populer di seluruh dunia, sepakat? (diolah dari berbagai sumber)

GEMPA BALI

 


Kabar Update. Bali, pulau indah di sebelah timur Banyuwangi, diguncang gempa bumi pada hari Senin, 25 Juli 2022. Gempa tersebut berpusat di Kuta Bali pada pukul 16.09 WIB. Kekuatan gempa (berdasarkan rilis dari BMKG) adalah seberar 3,7 SR, dan terpusat di 7 km sebelah timur laut Kuta pada kedalaman 11 km. BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dikarenakan adanya potensi gempa susulan yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

Minggu, 24 Juli 2022

ANAK DAN KEUNIKANNYA

 Oleh: Rohmat Dwi Yunianta


         "Tak jarang kita jumpai seorag anak rajin belajar dalam kesendirian. Saat sepi dan tidak ada orang lain yang mengganggu, di saat itulah sang anak dengan tekun belajar apa yang ingin ia pelajari. Misalnya ia menjadi tekun membaca buku pelajaran yang saat suasana gaduh ia tak mampu melakaukannya. Ada yang lain lagi. Seorang anak mempunyai tekad yang kuat untuk belajar malah ketika suasana di sekitarnya cukup ramai. Banyak kebisingan yang terjadi mengelilinginya. Atau kalau tidak, ia buat sendiri keriuhan itu, misalnya belajar sambil mendengarkan lagu."

Berdasarkan hal yang cukup berbeda di atas, bukan berarti bahwa salah satunya lebih unggul daripada yang lain. Bukan berarti bahwa saat siswa belajar dalam keheningan itu jauh lebih baik daripada belajar dengan sedikit suara gaduh di sekitarnya (mis: mendengarkan musik). Anak yang belajar pada saat sepi sering disebut tipe visual, dan anak yang dalam keramaian untuk dapat belajar dengan baik adalah tipe audio. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing yang dapat mengiringi kesuksesan si anak.

Kita sebagai pendidik seharusnya tak usah khawatir dengan karakter anak yang mempunyai tipe-tipe tersebut. Yang perlu kita lakukan bukanlah menyamakan persepsi atau pandangan tentang pola asuh dan teknik belajar, namun cukup memahami pola perilaku anak. Dan mengarahkan yang baik-baik agar dengan pola belajar apapun, anak dapat mencapai hasil maksimal dan sesuai yang diharapkan.



Selain itu, tidak semua anak ahli dalam bidang akademik saja. Tidak semuanya mampu untuk menjadi bintang kelas. Bintang kelas itu sudah cukup baik, namun bintang luar kelas juga tak kalah baiknya. Bintang lapangan dan bintang panggung misalnya. Anak tak boleh dipaksa untuk selalu menjadi juara di kelasnya jika memang bukan itu yang menjadi minat dan bakatnya.

Tujuan kita sebagai pendidik bukanlah memaksa anak menjadi apa yang kita inginkan, namun sebaliknya, menjadikan anak mencaapai puncak tertinggi yang dapat ia raih. Misalnya saja, anak yang terlihat mempunyai bakat tarik suara, kita bawa untuk kursus menyanyi. Dengan bimbingan oleh pakarnya akan mampu mengetahui mana yang baik dan dapat diserap anak sehingga potensi yang selama ini terpendam layaknya harta karun dapat muncul dan dapat bermanfaat untuk kelangsungan hidupnya atau bahkan punya andil kebaikan bagi sekitarnya.

Satu hal yang pasti, bahwa pendidikan itu berlangsung sepanjang hayat. Dari lahir sampai ke liang lahat. Oleh sebab itu, didik anak untuk selalu menyukai ilmu pengetahuan dan tanamkan pola asuh pendidikan dalam kehidupan. Salah satunya, usahakan anak gemar membaca dan mau menyerap informasi apapun dengan tentu saja diarahkan mana yang perlu diterima atau yang difilter.  Dengan rajin membaca, akan mempengaruhi pola pikir kita dan mengubah dari yang terkungkung menjadi terbuka karena semakin banyaknya pengetahuan yang diterima anak.



Anak adalah buah hati bagi orangtuanya dan pendidik. Bekali anak dengan kemampuan yang dapat mengembangkan potensinya jauh lebih baik daripada memaksa anak menjadi juara hanya dalam kelas saja. Anak mempunyai dunianya sendiri, bukan orangtua dalam bentuk mini. Jadi, anak perlu memilih apa yang ingin ia lakukan dan ia pelajari, tanpa ada kekangan yang berlebihan. Tetapi tentu saja, arahan dari orang tua dan pendidik sangat penting untuk kebaikan anak sendiri agar ia tak tersesat dalam pencarian menuju kedewasaannya.

Semoga bermanfaat, Jogja 2022