Kamis, 26 Mei 2022

Memaknai "The Seven Cosmic Laws" untuk Hidup Lebih Bahagia


         

        Pernahkah kamu mengalami kegelisahan, ketidakpastian, galau, atau apa yang kamu citakan dan kamu usahakan tidak sesuai dengan hasil yang kamu dapat? kamu bingung, stress, marah dan kecewa??

        "Bagaimana mungkin, aku yang bekerja lebih keras, lebih cerdas, lebih tuntas malah mendapat hasil yang tidak lebih baik dari mereka yang bekerja lebih di bawah standarku?" ketidakterimaan itu memunculkan kekecewaan yang besar, hingga akhirnya frustasi dan jatuh.

        Dalam kehidupan ini, tidak ada yang pasti dan abadi, yang abadi adalah perubahan dan ketidakpastian itu sendiri. Lalu untuk menyikapinya ketidakpastian ini, Dr. Fahrudin Faiz dalam salah satu kajiannya menyinggung the seven cosmic laws bersumber dari William Walker, apa saja ketujuh hukum alam tersebut? Berikut ulasannya:



1.       The law of vibration

Segala sesuatu bergetar, tidak ada yang diam. Getaran dalam frekuensi yang sama akan saling menarik. Kegembiraan akan menarik kegembiraan yang lainnya. Fokuslah secara konsisten terhadap pikiran gembira tertentu akan menarik getaran yang sama

2.       The law of relativity

Tidak ada sesuatu yang bisa dipahami sampai engkau hubungkan dengan sesuatu yang lain. Sifat, nilai, kualitas dari sesuatu hanya bisa diukur dengan menghubungkannya dengan yang lain. contoh, kita akan mengatakan seseorang cantik, jika kita bisa menghubungkannya dengan yang lebih jelek. cerdas, jika ada yang bodoh, dst. Hubungkan situasimu dengan sesuatu yang lebih buruk dan engkau akan merasa bersyukur atas kondisimu.

3.       The law of cause and effect

Setiap aksi akan memicu reaksi yang setara, sebab akan memicu akibat, tindakan kebaikan akan melahirkan kebaikan, dan tindakan kejahatan/keburukan akan menuai keburukan pula. Wujudkan sebabnya maka kau akan menuai akibatnya.

4.       The law of polarity

Segala sesuatu memiliki pasangannya. Panas-dingin, terang-gelap, atas-bawah, baik-buruk. Pasangan saling mengadakan. Jadi, jangan mengingkati apa yang tidak engkau inginkan/setujui. Kita melihat sesuatu tidak hanya dari satu sisi saja. Pasti ada sisi baik buruk atas sesuatu hal. Kita perlu belajar menerima sesuatu yang kebalikan dari apa yang kita inginkan.



5.       The law of rhythm

Sesuatu memiliki siklus alaminya sendiri. Pasang surut, siang-malam, seperti kita mengalami goodtime and badtime, tidak pernah terus menerus. Perubahan sifatnya kontinue. Mamahami bahwa “ini akan berlalu” adalah kebijakan yang paling baik. “Sedang di bawah jangan putus asa, yang di atas jangan jumawa”

6.       The law of gestation

Segala sesuatu perlu waktu untuk terjadi, perlu upaya, perlu proses, tidak ujug-ujug. Untuk sukses perlu waktu, perlu kesabaran, perlu proses. Nikmati prosesmu sendiri, jangan jadikan keberhasilan pihak lain menjadi standar kesuksesanmu pula.

7.       The law of transmutation

Segala sesuatu berubah seriring dengan energi yang keluar dan masuk. Pikiranmu adalah energi kreatif. Semakin engkau fokus pada yang kau inginkan, semakin kuat kreatifitas dalam pikiranmu akan mengubah energi tesebut pada kehidupan nyata. fokuskan pada apa yang kau inginkan.

        Dari hukum alam tersebut, mana yang relate dengan kehidupanmu? syukuri apa yang kamu miliki sekarang, maka kau akan bahagia. semoga bermanfaat.

RD Yunianta Eduka

Senin, 16 Mei 2022

ANAK DAN KEUNIKANNYA

 : RD Yunianta

         Tak jarang kita jumpai seorag anak rajin belajar dalam kesendirian. Saat sepi dan tidak ada orang lain yang mengganggu, di saat itulah sang anak dengan tekun belajar apa yang ingin ia pelajari. Misalnya ia menjadi tekun membaca buku pelajaran yang saat suasana gaduh ia tak mampu melakaukannya. Ada yang lain lagi. Seorang anak mempunyai tekad yang kuat untuk belajr malah ketika suasana di sekitarnya cukup ramai. Banayk kebisingan yang terjadi mengelilinginya. Atau kalau tidak, ia buat sendiri keriuhan itu, misalnya belajar sambil mendengarkan lagu.



Dua hal yang cukup berbeda di atas, bukan berarti bahwa salah satunya lebih unggul daripada yang lain. Bukan berarti bahwa saat siswa belajar dalam keheningan itu jauh lebih baik daripada belajar dengan sedikit suara gaduh di sekitarnya (mis: mendengarkan music). Anak yang belajar pada saat sepi sering disebut tipe visual, dan anak yang dalam keramaian untuk dapat belajar dengan baik adalah tipe audio. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing yang dapat mengiringi kesuksesan si anak.

Kita sebagai pendidik seharusnya tak usah khawatir dengan karakter anak yang mempunyai tipe-tipe tersebut. Yang perlu kita lakukan bukanlah menyamakan persepsi atau pandangan tentang pola asuh dan teknik belajar, namun cukup memahami pola perilaku anak. Dan mengarahkan yang baik-baik agar dengan pola belajar apapun, anak dapat mencapai hasil maksimal dan sesuai yang diharapkan.



Selain itu, tidak semua anak ahli dalam bidang akademik saja. Tidak semuanya mampu untuk menjadi bintang kelas. Bintang kelas itu sudah cukup baik, namun bintag luar kelas juga tak kalah baikanya. Bintang lapangan dan bintang panggung misalnya. Anak tak boleh dipaksa untuk selalu menjadi juara di kelasnya jika memang bukan itu yang menjadi minat dan bakatnya.

Tujuan kita sebagai pendidik bukanlah memaksa anak menjadi apa yang kita inginkan, namun sebaliknya menjadikan anak mencaapai puncak tertinggi yang dapat ia raih. Misalnya saja, anak yang terlihat mempunyai bakat tarik suara, kita bawa untuk kursus menyanyi. Dengan bimbingan oleh pakarnya akan mampu mengetahui mana yang baik dan dapat diserap anak sehingga potensi yang selama ini terpendam layaknya harta karun dapat muncul dan dapat bermanfaat untuk kelangsungan hidupnya atau bahkan punya andil kebaikan bagi sekitarnya.

Satu hal yang pasti, bahwa pendidikan itu berlangsung sepanjang hayat. Dari lahir sampai ke liang lahat. Oelh sebab itu, didik anak untuk selalu menyukai ilmu pengetahuan dan tanamkan pola asuh pendidikan dalam kehidupan. Salah satunya, usahakan anak gemar membaca dan mau menyerap informasi apapun dengan tentu saja diarahkan mana yang perlu diterima atau yang difilter.  Dengan rajin membaca, akan mempengaruhi pola pikir kita dan mengubah dari yang terkungkung menjadi terbuka karena semakin banyaknya pengetahuan yang diterima anak.

Anak adalah buah hati bagi orangtuanya dan pendidik. Bekali anak dengan kemampuan yang dapat mengembangkan potensinya jauh lebih baik daripada memaksa anak menjadi juara hanya dalam kelas saja. Anak mempunyai dunianya sendiri, bukan orangtua dalam bentk mini. Jadi, anak perlu memilih apa yang ingin ia lakukan dan ia pelajari, tanpa ada kekangan yang berlebihan. Tetapi tentu saja, arahan dari orang tua dan pendidik sangat penting untuk kebaikan anak sendiri agar ia tak tersesat dalam pencarian menuju kedewasaannya.

Semoga bermanfaat!

Minggu, 08 Mei 2022

Intisari Rahasia Belajar

        Dikutip dari buku The Learning Revolution (Gordon Dryden) bahwa belajar akan menumbuhkan sikap percaya diri. selain itu, percaya diri juga diperlukan dalam setiap aktivitas pembelajaran, agar terjalin chemistry yang kuat dengan semua sumber belajar. (Percaya diri: intisari rahasia belajar. 

        Program pembelajaran dirancang untuk menjadikan pribadi sukses, bukan gagal bagi semua orang/ semua pembelajar. untuk menjadi pribadi yang sukses,  Ambillah pelajaran dari orang-orang besar yang berhasil. bagaimana cara orang sukses bersikap, menghadapi kegagalan, berjuang dalam hidupnya, dan bagaimana ia menyikapi kesuksesannya. 

 Konsentrasikan proses pembelajaran pada enam hal yang sangat penting berikut:

a.       Keselamatan fisik: kebebasan dari bahaya fisik

b.      Keamanan emosi: ketiadaan intimidasi dan rasa takut

c.       Identitas: pertanyaan siapa aku?

d.      Afiliasi: rasa memiliki

e.      Kompetensi: yakin mampu melakukan

f.        Misi: perasaan bahwa hidup seseorang punya arti dan arah 

semoga bermanfaat!!!